WahanaNews.co, Jakarta - Milisi Houthi Yaman mengeklaim meluncurkan serangan rudal balistik ke selatan ibu kota Tel Aviv dan serangan drone ke Kota Pesisir Ashkelon di Israel pada Jumat (27/9).
Juru bicara Houthi, Yahya Serea, mengatakan bahwa mereka akan terus melancarkan serangan ke Israel hingga Negeri Zionis tersebut menghentikan agresi militernya di Gaza dan Lebanon.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
"Kami akan melakukan lebih banyak operasi militer terhadap musuh Israel dalam kemenangan atas darah saudara-saudara kami di Palestina dan Lebanon," kata Sarea dalam pidato yang disiarkan di televisi, seperti dikutip Al Arabiya, melansir CNN Indonesia.
Sebelumnya, kelompok perlawanan Islam di Irak juga telah melakukan serangan drone ke Dataran Tinggi Golan Israel pada Rabu (25/9). Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
"Pesawat tidak berawak telah dicegat di selatan Laut Galilea. Tidak ada kerusakan dan korban luka dalam insiden ini," kata militer Israel, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga:
Polemik Keterlibatan India Mencuat Usai Serangan Rudal di Kamp Pengungsi Gaza
Selain itu, di hari yang sama, kelompok Perlawanan Islam di Irak juga menyerang pelabuhan Laut Merah Israel di Eilat. Serangan itu dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap milisi lain yang tengah melawan pasukan Zionis.
"Perlawanan Islam di Irak menyerang target strategis di Eilat pada hari Rabu menggunakan pesawat tak berawak," demikian pernyataan kelompok tersebut, seperti dikutip AFP.
Serangan-serangan yang dilakukan ke Israel belakangan ini terjadi di tengah meningkatnya tensi antara Negeri Zionis tersebut dan kelompok milisi Hizbullah di Lebanon.
Israel juga telah melancarkan lebih dari 300 serangan udara ke markas Hizbullah di Lebanon selatan pada Senin (23/9) lalu. Serangan ini telah menewaskan lebih dari 600 orang di negara tersebut. Serangan ini juga menjadi serangan Israel ke Hizbullah paling parah sejak 2006 silam.
[Redaktur: Alpredo Gultom]