WahanaNews.co | Rusia belum berhasil melumpuhkan Ukraina dan menangkap Presiden Volodymyr Zelensky seperti target awal.
Justru mesin perang Rusia dilaporkan berguguran dihajar peluru kendali milik militer Ukraina.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Dalam sebuah video yang beredar, pasukan Ukraina menembak helikopter Rusia, Mi-28N, di Luhansk, Ukraina timur, akhir pekan lalu.
Tampak helikopter Rusia yang tengah mengudara ditembak jatuh pasukan Ukraina.
Pasukan Ukraina menggunakan Starstreak, peluru kendali Inggris untuk melumpuhkan mesin perang milik negara Tirai Besi itu.
Baca Juga:
Rudal Balistik Houthi Gempur Tel Aviv, Bantu Hizbullah Perangi Israel
Setelah ditembak peluru kendali Starstreak, helikopter canggih itu terbakar dan jatuh ke bumi.
Rekaman menunjukkan puing-puing helikopter berserakan.
Dua awak helikopter dilaporkan selamat, meskipun tidak jelas apakah mereka ditangkap oleh pasukan Ukraina atau tidak.
The Sun melaporkan, pasukan Ukraina baru pertama kali menggunakan Starstreak untuk melawan invasi Rusia.
Starstreak adalah rudal tercepat di dunia, tiga kali kecepatan suara.
Kementerian Pertahanan Ukraina membenarkan informasi yang menyebut inilah pertama kalinya rudal itu digunakan pihaknya untuk menjatuhkan pesawat Rusia.
Inggris mengumumkan 9 Maret lalu bahwa mereka memasok rudal portabel berkecepatan tinggi itu ke Ukraina.
Sumber pertahanan yang memeriksa video helikopter Rusia yang jatuh dilaporkan percaya bahwa itu adalah akibat dari Starstreak.
Starstreak bukanlah rudal dengan sistem fire and forget seperti peluru kendali anti-pesawat lainnya.
Keunggulan peluru kendali buatan Belfast ini dapat dipasang di bahu atau dipasang pada kendaraan dan masing-masing rudal dibagi menjadi tiga anak panah untuk menusuk baju besi sebelum hulu ledak meledak
Laporan menyebutkan, pasukan Ukraina telah berlatih dengan operator Starstreak terbaik Inggris di sebuah lokasi rahasia di negara tetangga.
Pelatihan intensif itu bertujuan agar mereka siap menggunakan rudal dalam pertempuran dengan kursus intensif dua hingga tiga minggu.
Inggris dilaporkan telah mengirim ribuan rudal anti-tank ke Ukraina dan setuju mengirim lebih banyak lagi.
Sky News melansir akan ada lebih banyak bantuan yang masuk ke Ukraina lantaran Rusia terus menggempur kota-kota di Ukraina dengan artileri berat. [gun]