WahanaNews.co
| Rusia berikan peringatan kepada Inggris dan Amerika agar tidak "menguji nasib"
dengan mengirim kapal perang ke Laut Hitam, Rusia menegaskan akan
mempertahankan perbatasannya dengan menggunakan berbagai cara yang mungkin
termasuk kekuatan militer.
ass="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;line-height:
normal">Pernyataan
itu disiarkan di televisi pemerintah Rusia, Jumat, (25/6), Kementerian
Pertahanan Rusia mengatakan tidak disarankan bagi kapal-kapal Inggris dan Amerika
Serikat untuk mendekati pantai Krimea.
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
"Kami
menyerukan kepada Pentagon dan Angkatan Laut Inggris, yang mengirim kapal
perang mereka ke Laut Hitam, untuk tidak menguji nasib dengan sia-sia," kata
Mayor Jenderal Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian.
HMS
Defender "tidak lebih dari target" untuk pertahanan armada Laut Hitam, katanya.
Secara
terpisahWakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan bahwa Washington
dan London menabur perselisihan dengan gagal menerima bahwa Krimea adalah
bagian dari Rusia, dan Rusia siap untuk mempertahankan perbatasannya
menggunakan segala cara, termasuk kekuatan militer.
Baca Juga:
Nuklir Hipersonik Baru Korea Utara 5 Kali Kecepatan Suara, Bisa Hantam Pangkalan AS Dalam Hitungan Menit
Moskow
memperingatkan Inggris pada hari Kamis, sebagaimana diberitakan WahanaNews.co
sebelumnya, bahwa mereka akan mengebom kapal angkatan laut Inggris di Laut
Hitam jika apa yang disebutnya tindakan provokatif oleh angkatan laut Inggris
terulang di lepas pantai Krimea.
Rusia Gelar Latihan Mediterania
Militer
Rusia telah meluncurkan latihan menyapu di Laut Mediterania yang menampilkan
pesawat tempur yang mampu membawa rudal hipersonik, Rusia unjuk kekuatan di
tengah meningkatnya ketegangan menyusul insiden dengan HMS Defender Inggris di
Laut Hitam.
Latihan
militer Rusia yang dimulai pada Jumat di Mediterania Timur muncul ketika
kelompok penyerang kapal induk Inggris berada di daerah tersebut.
Awal
pekan ini, jet tempur F-35 Inggris dan AS dari HMS Queen Elizabeth menerbangkan
serangan mendadak melawan kelompok ISIL (ISIS).
Rusia
telah melancarkan kampanye militer di Suriah sejak September 2015, yang
memungkinkan pemerintah Presiden Bashar allAssad untuk merebut kembali kendali
atas sebagian besar negara itu setelah perang saudara menghancurkan.
Kementerian
Pertahanan Rusia mengatakan jet tempur MiG-31 yang mampu membawa rudal
hipersonik Kinzhal tiba dipangkalan udara Rusia di Suriah untuk latihan. Pangkalan
udara Khmeimim, di provinsi Pesisir Latika, yang berfungsi sebagai pusat utama
operasi Moskow di negara itu. Seperti dilansir dari Aljazeera.
Ini
merupakan pertama kalinya pesawat tempur yang mampu membawa Kinzhal dikerahkan ke luar perbatasan Rusia.
Militer
Rusia mengatakan, Kinzhal dapat terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan
suara dan memiliki jangkauan hingga 2000 Km (Sekitar 1.250 mil).
Kementerian
Pertahanan mengatakan latihan di Mediterania Timur melibatkan beberapa kapal
perang, dua kapal selam dan pembom jarak jauh TU-22M3 bersama pesawat tempur
lainnya.
TU-22M3
berkemampuan nuklir supersonik pertama kali dikerahkan ke suriah bulan lalu
dalam demonstrasi peningkatan kekuatan militer Rusia di Mediterania.
Militer Rusia juga telah
memodernisasi landasan pacu di Khmeimim untuk mengakomodasi pembom berat dan
membangun landasan kedua untuk memperluas operasi di sana. [jef]