WahanaNews.co | Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat atau Defense Intelligence Agency (DIA) melaporkan bahwa kemampuan luar angkasa China dan Rusia semakin menguat dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini sontak membuat Amerika Serikat kalang kabut.
Baca Juga:
DNA 4 Eks Presiden Amerika Serikat Hilang di Luar Angkasa
Laporan berjudul "Tantangan terhadap Keamanan di Luar Angkasa" telah mensurvei program luar angkasa milik negara-negara musuh, termasuk Rusia, Cina, Korea Utara, dan Iran. Laporan tersebut menyoroti pertumbuhan dalam sistem orbit Rusia dan China serta upaya untuk mengatur kemampuan ruang militer mereka dengan lebih baik
Rusia dan China dicurigai berniat mengembangkan kekuatan untuk memperluas konflik di masa depan ke luar angkasa.
"Bukti bahwa kedua negara berniat untuk melemahkan Amerika Serikat dan kepemimpinan sekutu dalam domain ruang angkasa dapat dilihat dalam pertumbuhan aset gabungan di orbit China dan Rusia, yang tumbuh sekitar 70% hanya dalam dua tahun," kata Petugas Intelijen DIA for Space and Counterspace, John Huth dari laman c4isrnet.
Baca Juga:
China Disebut Miliki Senjata Luar Angkasa Bisa Bikin Amerika Serikat Tamat
Adapun perluasan kemampuan itu mengikuti peningkatan gabungan kekuatan sebesar 200% antara 2015 dan 2018. Ini mencerminkan pengakuan kedua negara atas ketergantungan Amerika Serikat pada aset ruang angkasa dan perannya sebagai pemimpin dalam domain tersebut.
Laporan tersebut juga menyoroti kekhawatiran tentang ancaman puing-puing di orbit, yang menyatakan kemungkinan tabrakan antara "benda-benda terlantar yang besar" di orbit rendah Bumi semakin meningkat dan "akan terus meningkat hingga setidaknya 2030."
Ancaman itu diperparah oleh pengujian anti-satelit seperti uji coba ASAT Rusia pada November lalu.