WahanaNews.co | Pasukan Rusia dilaporkan telah memasuki "wilayah pabrik" di Kota Mariupol setelah berhari-hari melakukan serangan berkelanjutan.
Para pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah melancarkan serangan habis-habisan ke pabrik baja Azovstal, tempat bertahan terakhir Ukraina.
Baca Juga:
Senang Dikunjungi, Pabrik Baja Sebut PLN Responsif
Komandan resimen Azov mengatakan pasukan Ukraina di dalam pabrik telah melakukan "pertempuran berdarah yang sulit" di hari kedua.
Sekitar 200 warga sipil diyakini berlindung di dalam, termasuk anak-anak.
BBC belum dapat memverifikasi laporan serangan Rusia terhadap pabrik baja tersebut.
Baca Juga:
Pertempuran Sengit, Rusia Lumat 9 Tank Ukraina Termasuk 4 Leopard-2
"Saya bangga dengan tentara saya yang melakukan upaya manusia super untuk menahan tekanan musuh, situasinya sangat sulit,” terang Komandan Azov Denis Prokopenko dalam pesan video singkat yang diposting di Telegram.
Presiden Volodymyr Zelensky telah mengajukan permohonan lebih lanjut kepada Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) untuk membantu menyelamatkan nyawa orang-orang yang tinggal di sana.
"Semua orang penting bagi kami. Kami meminta bantuan Anda untuk menyelamatkan mereka," kata Zelensky kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melalui telepon.
Pemimpin Ukraina itu berterima kasih kepada Guterres atas keberhasilan evakuasi yang dipimpin oleh PBB dan Palang Merah minggu ini, yang menyelamatkan lebih dari 100 orang dari pabrik baja, tetapi meminta PBB untuk "membantu memindahkan semua yang terluka dari Azovstal".
Ada juga lebih banyak evakuasi dari daerah lain.
Wakil perdana menteri Ukraina mengatakan bahwa 344 pengungsi dari berbagai kota barat daya termasuk Mariupol tiba di Zaporizhzhia pada Rabu (4/5/2022)- sebuah kota tenggara masih di bawah kendali Ukraina.
Dalam sebuah posting di Telegram, Irina Vereshchuk berterima kasih kepada PBB dan Palang Merah atas bantuan mereka.
"Ini adalah wanita, anak-anak dan orang tua dari Mariupol, Manhush, Berdiansk, Tokmak dan Vasylivka. Kami sekarang akan mendukung mereka selama masa sulit ini. waktu, termasuk dengan dukungan psikologis yang sangat dibutuhkan,” terangnya.
Osnat Lubrani, koordinator kemanusiaan PBB untuk Ukraina, mengkonfirmasi evakuasi tersebut.
"Meskipun evakuasi warga sipil kedua dari daerah di Mariupol dan sekitarnya adalah signifikan, lebih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan semua warga sipil yang terjebak dalam pertempuran dapat pergi, ke arah yang mereka inginkan," katanya dalam sebuah pernyataan. [rsy]