WahanaNews.co | Hanya
hitungan hari setelah Afghanistan jatuh ke tangan Taliban, kelompok milisi ini
dilaporkan menyiksa dan membantai secara brutal warga minoritas suku Hazara di
Afghanistan berdasarkan keterangan dari kelompok pejuang Hak Asasi Manusia (HAM)
Amnesty International.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Dilansir dari BBC, Sejumlah saksi mata memberikan laporan
mengerikan tentang pembunuhan yang terjadi pada awal Juli di provinsi Ghazni. Sejak
mengambil alih ibu kota Afghanistan, Kabul, pada hari Minggu lalu (15/8/2021),
Taliban telah berusaha menampilkan citra yang lebih moderat.
Namun Amnesty mengatakan insiden tersebut adalah
"indikator mengerikan" dari pemerintahan Taliban. Dalam laporan yang
diterbitkan pada hari Kamis (19/8/2021), Amnesty mengatakan sembilan orang
Hazara tewas antara tanggal 4 dan 6 Juli di Distrik Malistan, Provinsi Ghazni
timur.
Organisasi hak asasi manusia itu mewawancarai saksi mata dan
meninjau bukti foto setelah pembunuhan.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
Penduduk desa mengatakan mereka melarikan diri ke pegunungan
ketika pertempuran antara pasukan pemerintah dan petempur Taliban semakin
sengit.
Ketika beberapa dari mereka kembali ke Desa Mundarakht untuk
mengambil makanan, mereka berkata Taliban telah menjarah rumah mereka dan
menunggu mereka. Secara terpisah, beberapa pria yang melewati Mundarakht dalam
perjalanan pulang ke dusunnya juga dihadang.
Sazawar Muhammad Musa, kelahiran 1981, meninggalkan
Afghanistan sembilan tahun silam untuk menyelamatkan diri dari ancaman
pembunuhan kelompok Taliban.