Menurut keterangan saksi mata, seorang laki-laki dicekik
dengan syalnya sendiri dan otot lengannya dipotong. Satu orang lain diberondong
peluru.
Seorang saksi mata mengatakan mereka bertanya kepada para
anggota Taliban mengapa mereka melakukan kebrutalan seperti itu.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
"Pada saat konflik, semua orang mati, tidak peduli
punya senjata atau tidak. Ini waktunya perang," kata seorang petempur.
Sekretaris Jenderal Amnesti Agnès Callamard mengatakan:
"Kebrutalan pembunuhan ini adalah pengingat akan catatan masa lalu
Taliban, dan indikator mengerikan dari apa yang mungkin akan dibawa oleh
pemerintahan Taliban."
"Pembunuhan yang disengaja ini adalah bukti bahwa etnis
dan agama minoritas tetap berada dalam bahaya di bawah pemerintahan Taliban di
Afghanistan."
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
Ia menambahkan bahwa layanan telepon seluler telah terputus
di banyak daerah yang telah direbut oleh Taliban, sehingga informasi tentang
pembunuhan itu tidak bocor sampai sekarang.
Taliban terkenal karena aksi brutal mereka selama berkuasa
di Afghanistan dengan merampas hak-hak perempuan dan etnis minoritas, sebelum
mereka digulingkan oleh pasukan koalisi yang dipimpun AS pada 2001.
Dalam konferensi pers setelah pendudukan Kabul, Taliban
berjanji tidak akan melancarkan serangan balas dendam terhadap siapa pun yang
bekerja dengan pasukan AS, dan juga akan memberikan hak-hak kepada perempuan di
bawah hukum syariah Islam.