WahanaNews.co, Gaza - Ledakan besar di sebuah rumah sakit yang padat pasien di Kota Gaza telah mewaskan ratusan orang dalam sekejap.
Insiden ini adalah kematian massal terbesar di wilayah yang diblokade tersebut dalam lima perang antara Hamas dan Israel sejak militan mengambil alih wilayah tersebut pada 2007.
Baca Juga:
Viral Warga Israel Injak Indomie untuk Warga Gaza, Kemenlu Angkat Suara
Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikelola oleh Hamas, melaporkan bahwa pada Selasa (17/10/2023) malam, setidaknya 500 orang meninggal dalam serangan udara Israel terhadap al-Ahli al-Arabi, yang juga dikenal sebagai rumah sakit Baptis.
Juru bicara pertahanan sipil Gaza menyatakan bahwa sekitar 300 orang tewas dalam serangan tersebut.
Pertumpahan darah di rumah sakit tersebut terjadi 11 hari setelah perang baru antara Israel dan kelompok militan Palestina yang terus meningkat menjelang kunjungan Joe Biden ke wilayah tersebut, sehingga mempersulit upaya AS untuk menghentikan konflik yang meluas di Timur Tengah.
Baca Juga:
Serangan Israel di Gaza Makin Ngeri, Warga Palestina Tewas Tembus 35.000
Melansir CNBC Indonesia, militer Israel menuding bahwa ledakan itu disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket Hamas. Namun, jihad Islam membantah tuduhan Israel, dan skala ledakan tampaknya berada di luar kemampuan kelompok militan tersebut.
Rekaman yang disiarkan oleh Al Jazeera dari lokasi tersebut menunjukkan gedung bertingkat yang terbakar hebat, dengan banyak jenazah, tanda-tanda darah, dan puing-puing yang tersebar di seluruh area.
Rumah sakit yang dimiliki oleh gereja Anglikan dilaporkan diserang tanpa adanya peringatan sebelumnya. Sebelumnya, rumah sakit ini telah menjadi target serangan roket pada hari Sabtu dalam serangan yang menyebabkan empat staf medis terluka.