Dia menjadi Wakil Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Teluk dan bertugas di Kedutaan AS di Riyadh.
Kebijakan atas Yaman adalah salah satu
dari serangkaian perubahan yang ditetapkan Biden yang menurutnya akan menjadi
bagian dari arah koreksi kebijakan luar negeri AS.
Baca Juga:
Korut Kecam Latihan Militer AS-Korsel
Presiden Donald Trump sebelumnya
sering membantu para pemimpin otoriter di luar negeri atas nama stabilitas.
Pengumuman tentang Yaman itu adalah
untuk memenuhi janji kampanyenya.
Biden menyoroti krisis kemanusiaan
besar yang telah diperburuk oleh Amerika Serikat.
Baca Juga:
China Hentikan Pengiriman Boeing, Ketegangan Perang Dagang Makin Panas
Kebijakan itu juga sebagai peringatan
kepada Arab Saudi, raksasa minyak global dan mitra strategis AS.
Sullivan menegaskan kembali janji
Biden, yang dibuat selama kampanye Pemilihan Presiden 2020, bahwa dia akan
membatasi dukungan AS untuk serangan militer Arab Saudi di Yaman, termasuk
mengakhiri perjanjian senjata.
"Kebijakan ini meluas ke jenis operasi
militer yang telah mengabadikan perang saudara di Yaman dan telah menyebabkan
krisis kemanusiaan," kata Sullivan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.