Ditanya apakah Amerika Serikat akan menganggap kebocoran itu sebagai serangan terhadap sekutu NATO yang layak mendapat pembalasan, Jean-Pierre mengatakan dia tidak akan melangkah maju dari penyelidikan.
"Kita harus melihat siapa yang berada di balik ini saat ini," ujarnya.
Baca Juga:
Tank AS Seharga Rp 162 Miliar Mati Kutu Dimangsa Drone Murah Rusia
Beberapa pemimpin Eropa telah melangkah lebih jauh dari yang dilakukan pejabat AS.
Menurut Associated Press, Perdana Menteri Denmark pada Selasa mengatakan bahwa adalah penilaian jelas pihak berwenang bahwa ini adalah tindakan yang disengaja bukan kecelakaan. Meskipun begitu, ia menambahkan bahwa tidak ada informasi yang menunjukkan siapa yang bisa berada di baliknya.
Kremlin mengatakan tuduhan bahwa Rusia berada di balik kebocoran itu "tidak masuk akal," menurut kantor berita Rusia Interfax.
Baca Juga:
Untuk Ukraina, AS Terus Berupaya Keras Beri Bantuan Pertahanan Udara
"Sangat dapat diprediksi dan prediksi konyol serta tidak masuk akal untuk membuat teori seperti itu," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, mencatat gas ini menghabiskan banyak uang tetapi sekarang tersedot ke udara.
Aksi Sabotase