Ukraina sebelumnya menyebut kebocoran pipa gas itu sebagai 'serangan teroris' oleh Rusia. Namun juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, membantah tuduhan itu dengan menyebutnya 'bodoh dan absurd'.
Dalam pernyataannya, Peskov juga menyinggung soal 'profit besar' bagi para pemasok LNG dari AS yang telah 'meningkatkan pasokan mereka beberapa kali'.
Baca Juga:
Diam-diam Bela Iran, Rusia Kerahkan Kapal dengan Rudal Supersonik
"Mereka sangat tertarik untuk mendapatkan profit super di masa depan," sebutnya.
Salah satu kebocoran pipa gas Nord Stream 1 teridentifikasi di perairan zona ekonomi Denmark, sedangkan kebocoran lainnya ada di wilayah Swedia.
Kedutaan Besar Rusia di Denmark dalam pernyataannya pada Rabu (28/9) waktu setempat. menyebut kebocoran itu sebagai tindakan 'sabotase terhadap keamanan energi Rusia dan Eropa'. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.