WahanaNews.co | Baru-baru ini Rusia dan China mengumumkan persahabatan strategis mendalam dan tanpa batas setelah keduanya sama-sama dimusuhi Amerika Serikat (AS).
Pengumuman ini disampaikan dalam pernyataan bersama kedua presiden, Vladimir Putin dan Xi Jinping di Beijing pada hari Jumat.
Baca Juga:
Bulan Penuh Drama: Deretan Tontonan Seru dari Negeri Tirai Bambu
Presiden China Xi Jinping menjamu Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Dalam pernyataan bersama, kedua negara menegaskan bahwa hubungan baru mereka lebih unggul daripada aliansi politik atau militer mana pun di era Perang Dingin.
“Persahabatan antara kedua negara tidak memiliki batas, tidak ada bidang kerja sama yang 'terlarang',” bunyi pernyataan bersama, yang dilansir Reuters, Sabtu (5/2/2022).
Baca Juga:
Separuh Asia Tenggara Pilih China, Amerika Serikat Kehilangan Pengaruh
Pernyataan bersama itu juga mengumumkan rencana untuk bekerja sama di sejumlah bidang termasuk ruang angkasa, penanganan perubahan iklim, artificial intelligence [kecerdasan buatan], dan kontrol Internet.
Perjanjian dan waktu simbolisnya—di Olimpiade yang diselenggarakan di China yang diboikot oleh Amerika Serikat—menandai bukti terkuat tentang bagaimana kedua tetangga raksasa itu memperkuat hubungan mereka pada saat ketegangan mendalam dalam hubungan mereka dengan Washington.
Masing-masing mendukung satu sama lain pada poin-poin kunci di jantung ketegangan itu.
Moskow dan Beijing juga menyuarakan penentangan mereka terhadap aliansi AUKUS antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat, dengan mengatakan hal itu meningkatkan bahaya perlombaan senjata di wilayah tersebut.