Berdasarkan pernyataan militer Israel, sistem pertahanan udara berhasil mencegat beberapa peluncuran tersebut, dan pasukan Israel telah "menyerang sumber serangan di Lebanon."
Polisi Israel melaporkan adanya kerusakan properti di wilayah Kiryat Shmona, namun tidak ada laporan mengenai korban luka akibat serangan tersebut.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Seri serangan lintas perbatasan yang semakin sering dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan kekhawatiran akan potensi pecahnya perang besar di wilayah perbatasan antara Lebanon dan Israel.
Berdasarkan perhitungan AFP, setidaknya 284 orang telah meninggal di Lebanon, dengan sebagian besar dari mereka adalah anggota Hizbullah.
Sekitar 44 korban tewas merupakan warga sipil, sementara 24 orang di antaranya adalah anggota kelompok Palestina, termasuk 10 anggota Hamas. Di sisi Israel, menurut data militer Tel Aviv, tercatat 10 tentara dan enam warga sipil tewas akibat serangan dari Lebanon.
Baca Juga:
Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon Utara
Salah satu serangan terjadi di Beirut bagian selatan, tempat markas besar Hizbullah berada, pada bulan Januari lalu.
Serangan tersebut menewaskan wakil pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri, bersama dengan enam anggota kelompok tersebut. Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat menyatakan bahwa serangan tersebut diduga dilakukan oleh Israel.
Al-Arouri menjadi tokoh terkemuka Hamas yang tewas selama konflik tersebut.