WahanaNews.co | Setelah terjadi demonstrasi dengan pembakaran Al-Qur'an, otoritas Swedia sekarang memberikan izin untuk demonstrasi dengan membakar Injil dan Taurat, kitab suci agama Kristen dan Yahudi, di tempat umum.
Demonstrasi provokatif ini dijadwalkan akan dilakukan di luar Kedutaan Israel di Stockholm pada hari Sabtu (15/7/2023).
Baca Juga:
Debat soal Palestina Memanas, Menlu Swedia Dihujani Tomat dan Bawang
Setelah izin terbaru ini menjadi berita media, organisasi komunitas Yahudi di Swedia mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan kekhawatiran dan kesedihan mendalam mereka pada hari Jumat (14/7/2023).
"Taurat, sebagai salah satu kitab suci, adalah harta yang paling suci dalam kode moral dan etika yang telah mengubah dunia tempat kita tinggal," demikian bunyi pernyataan komunitas tersebut seperti yang dilansir oleh Jerusalem Post.
Menurut komunitas tersebut, pembakaran Taurat - jika benar-benar terjadi - akan semakin memperkuat jejak sejarah yang menyakitkan bagi komunitas Yahudi di Eropa, di mana pembakaran buku-buku Yahudi sering kali menandai periode penganiayaan ekstrem, seperti pogrom, pengusiran, inkuisisi, dan Holocaust.
Baca Juga:
Raih 18 Trofi Selama Karir, Ini Profil Sven-Goran Eriksson yang Meninggal Dunia
Jewish Central Council (Dewan Pusat Yahudi) yang berbasis di Jerman bergabung dalam keprihatinan ini dan mengutuk keras penyalahgunaan kebebasan berekspresi di Swedia, menganggapnya sebagai alat untuk menyebarkan kebencian dalam masyarakat.
Sebagai tindakan solidaritas yang luar biasa, Dewan Pusat Yahudi juga menyatakan dukungannya kepada komunitas Muslim di Swedia, mengikuti kejadian pembakaran Al-Qur'an sebelumnya yang menimbulkan kemarahan di kalangan komunitas Muslim di seluruh dunia.
Perkembangan mengejutkan ini muncul setelah laporan awal bulan ini mengenai tiga permohonan untuk membakar kitab suci agama Samawi - Al-Qur'an, Injil, dan Taurat - yang diajukan kepada polisi Swedia.