WAHANANEWS.CO - Sebanyak 90 truk bantuan kemanusiaan milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah berhasil masuk ke wilayah Jalur Gaza, Palestina, setelah Israel kembali membuka pintu perbatasan yang selama ini diblokade.
Truk-truk tersebut berhasil melintasi perbatasan Kerem Shalom, tiga hari setelah Israel mengumumkan akan mengizinkan masuknya bantuan secara terbatas.
Baca Juga:
Gempuran Tanpa Ampun: Israel Bikin Rumah Sakit Indonesia Tak Berfungsi
“PBB mengumpulkan sekitar 90 truk bantuan dari perbatasan Kerem Shalom dan mengirimkannya ke Gaza,” ujar Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dikutip dari AFP.
Sementara itu, kelompok Hamas mengonfirmasi bahwa sekitar 87 truk bantuan telah tiba dan akan disalurkan ke berbagai organisasi lokal dan internasional untuk mengatasi “kebutuhan kemanusiaan yang mendesak”.
Selama beberapa minggu terakhir, warga Gaza hidup dalam penderitaan ekstrem akibat blokade total oleh Israel, yang menghentikan seluruh aliran bantuan.
Baca Juga:
Genosida di Palestina Tak Kenal Henti, Korban Perang Capai Puluhan Ribu
Pasokan makanan dan obat-obatan semakin menipis, sementara serangan terus berlangsung tanpa henti.
Pada Rabu (21/5/2025), Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan setidaknya 82 korban tewas dalam kurun waktu 24 jam akibat serangan Israel.
Di akhir pekan lalu, militer Israel mengintensifkan serangan ke berbagai wilayah Gaza, terutama di bagian selatan.
Serangkaian serangan ini menuai kecaman luas dari komunitas internasional, termasuk dari negara-negara sekutu Israel.
Pada Selasa (20/5/2025), para menteri luar negeri Uni Eropa sepakat untuk meninjau ulang hubungan kerja sama dengan Israel, termasuk dalam bidang perdagangan. Swedia bahkan mendorong agar sanksi dijatuhkan terhadap sejumlah menteri Israel.
Sementara itu, Inggris mengumumkan penangguhan pembicaraan perdagangan bebas dengan Israel dan telah memanggil duta besar Israel di London untuk menyampaikan protes resmi.
Tekanan internasional terhadap Israel semakin meningkat, dengan desakan agar serangan dihentikan dan bantuan kemanusiaan diberi akses penuh ke Gaza.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]