Beberapa penduduk Shanghai terpaksa melakukan barter makanan dengan satu sama lain. Bahkan tak sedikit yang harus rela merogoh kocek yang tak masuk akal demi makanan.
Seorang warga bermarga Ma mengatakan bahwa dirinya harus membayar 400 yuan atau setara Rp900 ribu untuk sekotak mi instan dan soda.
Baca Juga:
Isu Bupati Dairi Terpapar Covid, Direktur RSUD Sidikalang: Dua Kali Swab Hasil Negatif
"Saya hanya mencoba untuk menyediakan pasokan makanan. Saya tidak yakin berapa lama (lockdown) ini akan berlanjut," tutur dia.
Kebijakan lockdown tersebut berkaitan dengan strategi Zero Covid yang diterapkan pemerintah China.
Namun belum lama ini, Shanghai dikabarkan akan mulai melonggarkan kebijakan lockdown.
Baca Juga:
Akan Gelar Open House, Bupati Dairi Diisukan Terpapar Covid, Ini Kata Direktur RSUD Sidikalang
Direktur Kesehatan Komisi Shanghai, Wu Jinglei dalam konferensi pers pada Minggu, 17 April 2022, mengatakan bahwa angka infeksi Covid-19 di kota itu mulai menurun dalam dua hari terakhir. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.