WahanaNews.co | Amerika Serikat (AS) menyindir secara tidak langsung kepada China yang dinilai menutup-nutupi keberadaan virus Corona pada akhir tahun 2019 lalu.
Sindiran ini dilontarkan dalam bentuk pujian mengenai penanganan Afrika Selatan yang dengan cepat mengidentifikasi varian baru Covid-19, Omicron, dan memberikan informasi ini pada dunia.
Baca Juga:
Dunia Cemaskan Gelombang Baru Covid-19 di China
Pujian ini dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kala berbicara dengan Menteri Hubungan Internasional dan Kerja Sama Afrika Selatan, Naledi Pandor, dikutip dari AFP.
"Sekretaris Blinken secara khusus memuji para ilmuwan Afrika Selatan atas identifikasi cepat varian Omicron dan pemerintah Afrika Selatan atas transparansinya dalam memberikan informasi ini, yang seharusnya menjadi model bagi dunia," tutur pernyataan Departemen Luar Negeri AS.
AS memang kerap mengkritik China karena tidak mengungkapkan asal usul virus corona, yang pertama kali terdeteksi pada Desember 2019 di kota Wuhan.
Baca Juga:
Mudah Menular, Benarkan Covid Centaurus Lebih Parah dari Delta?
AS menilai China menyimpan informasi penting terkait Covid-19 terlalu lama. Negara itu menilai penanganan virus corona yang lebih transparan dapat membantu menghentikan penyebaran virus.
Pandemi menjadi satu dari sekian banyak penyebab ketegangan yang terjadi antara China dan AS. Masalah lain yang menjadi biang kerok hubungan AS dan China yang semakin memburuk ialah permasalahan Taiwan.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menyampaikan undangan ke Taiwan untuk 'KTT Demokrasi', yang akan berlangsung pada bulan depan.
Tindakan Biden ini menuai kecaman dari China. Sebab, AS tak mengundang China dalam forum tersebut.
"(Kami) menentang keras keikutsertaan [Taiwan] yang merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah China," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri China yang dikutip AFP, Rabu (24/11).
Juru bicara Kantor Urusan Taiwan di China, Zhu Fenglian, juga mengatakan bahwa keikutsertaan Taiwan merupakan "sebuah kesalahan."
Kemarahan China ini muncul karena Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Namun, Taiwan tak mau berada dalam kuasa China yang otoriter, mengingat Taipei memegang nilai demokrasi.
AS sendiri kerap memberikan dukungannya pada Taiwan, salah satunya dengan mengundang Taiwan ke KTT Demokrasi. Tak hanya itu, AS juga pernah melatih militer Taiwan dan sering bertukar 'ancaman militer' dengan China.
Kala China mengirimkan pesawat tempur di wilayah Taiwan, AS ikutan mengirimkan kapal perang di selat Taiwan. [rin]