"Kami siap untuk berdialog dengan Rusia, tetapi dengan Presiden Rusia lainnya," katanya, dalam pidato video yang di-posting di saluran Telegram-nya.
Sementara itu, menurut Ketua Duma Negara Rusia (majelis rendah parlemen) Keamanan dan Anti- Komite Korupsi, Vasily Piskaryov, penandatanganan perjanjian tentang aksesi Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, serta wilayah Zaporozhye dan Kherson, ke Rusia adalah bukti lain bahwa pemerintah Banderit Ukraina gagal.
Baca Juga:
Rusia Gempur Kherson dengan 71 Rudal di Malam Natal
“Perkembangan ini adalah bukti lain bahwa pemerintah Banderit Ukraina gagal. Selama tiga dekade, itu didasarkan pada nasionalisme yang biadab, diskriminasi terhadap Rusia dan kelompok etnis lainnya, serta pada penghapusan penduduknya sendiri dan penjarahan aset nasional yang merajalela," katanya.
"Hanya denazifikasi dan demiliterisasi wilayah ini yang dapat membawa perdamaian dan pembangunan bagi jutaan orang," tambahnya.
Piskaryov juga menunjukkan bahwa perjanjian di empat wilayah yang bergabung dengan Rusia sepenuhnya sejalan dengan hukum internasional.
Baca Juga:
PM Polandia Ngamuk ke Zelensky: Jangan Hina Kami!
"Hasil referendum mereka dengan jelas menunjukkan bahwa penduduk tanah Rusia yang bersejarah ini melihat masa depannya bersama dengan Rusia dan sebagai bagian dari Rusia,” ujar Piskaryov.[gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.