WahanaNews.co | Presiden China Xi Jinping mengungkapkan tak ada negara yang sempurna dalam penanganan hak asasi manusia (HAM) sambil menyebutkan "Tak usah sok menasihati".
Dikutip dari CNN, pernyataan tersebut dilontarkan Xi saat melakukan panggilan video dengan Kepala Komisi HAM PBB Michelle Bachelet, Kamis (26/5).
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Sebelumnya, Bachelet tiba di China pada Senin (23/5) untuk melakukan kunjungan enam hari. Salah satu tujuan kunjungannya adalah Xinjiang yang berada di sebelah barat China.
Barat sejak lama menuding Pemerintah China melakukan sejumlah pelanggaran HAM di Xinjiang, seperti penahanan massal, asimilasi paksa, kerja paksa, dan sterilisasi paksa terhadap etnis Uighur serta sebagian besar minoritas Muslim lainnya.
Pemerintah China sendiri berulang kali membantah tuduhan tersebut.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Pada Rabu (25/5), Xi mengatakan kepada Bachelet pembangunan hak asasi manusia China disesuaikan dengan kondisi negaranya.
"Mengenai masalah HAM, tidak ada negara yang sempurna, tidak perlu sok menasihati untuk memberitahu negara lain, apalagi mempolitisasi masalah, mempraktikkan standar ganda atau menggunakannya sebagai alasan untuk campur tangan di negara lain' urusan internal," kata Xi seperti dikutip oleh kantor berita CCTV.
Sementara itu, Bachelet mengaku menggelar kunjungan itu karena pihaknya punya komitmen untuk bekerja dengan pemerintah China dalam isu HAM tersebut.