Sebagian orang menggambarkannya sebagai pemerintahan otokratik.
Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA), yang memungkinkan penahanan tanpa peradilan, dikeluhkan kerap disalahgunakan untuk membungkam para aktivis dan pemimpin oposisi.
Baca Juga:
Polisi Kapuas Hulu Tangkap Lima Pelaku Penyeludupan 36,98 Kg Sabu di Empanang
Dia menyerahkan tongkat estafet kekuasaan kepada wakilnya Abdullah Ahmad Badawi pada tahun 2003.
Pada pemilu 2018, dia bergandengan tangan dengan koalisi oposisi Pakatan Harapan pimpinan Anwar Ibrahim, yang sebelumnya berseberangan.
Untuk pertama kalinya, oposisi berhasil mengalahkan koalisi Barisan Nasional. Lantas Mahathir dilantik menjadi perdana menteri.
Baca Juga:
Kapolri Dapat Gelar Panglima Gagah Pasukan Polis dari Kerajaan Malaysia
Dia tercatat sebagai pemimpin terpilih paling tua di dunia pada usia 92 tahun.
Tapi umur pemerintahan itu hanya 22 bulan karena pertikaian internal yang ramai diberitakan bersumber dari apa yang disebut pengingkaran janji penyerahan kursi perdana menteri dari Mahathir Mohamad ke Anwar Ibrahim.
Bagaimana kemungkinan Mahathir bekerja sama dengan musuh bebuyutan Anwar Ibrahim itu?
"Saya tidak mau bekerja sama dengan Anwar Ibrahim karena bertentangan dengan pengakuannya, dia tidak suka saya," tegasnya.