Selain, komitmen Indonesia melawan terorisme juga dipandang akan menjadi poin penting dalam presidensinya di G20.
“Memerangi terorisme seharusnya menjadi bagian dari kebijakan luar negeri negara ini telah berhasil dan dilakukan pada upaya memerangi terorisme dan untuk mempromosikan toleransi serta keragaman,” tambah Annan.
Baca Juga:
Presiden AS Joe Biden: Tidak Menginginkan Perang Meluas di Timur Tengah
Menurut Annan Indonesia tidak hanya memimpin di sektor ekonomi, tapi juga turut membela kepentingan negara-negara muslim seperti Palestina.
“Merupakan aset besar bagi umat Islam pada umumnya, memiliki negara seperti Indonesia untuk memimpin negara-negara muslim. Tidak hanya memimpin di tingkat ekonomi. Tapi, memimpin membela kepentingan negara-negara muslim yang memiliki hak legitimasi seperti Palestina misalnya. Kami setiap warga arab mengharapkan Indonesia dan mereka melakukannya luar biasa untuk membela rakyat Palestina. Saya sangat tertarik dengan tingkat komitmen pemerintah Indonesia terhadap isu Palestina,” pungkasnya.
Diketahui Presidensi atau Keketuaan Indonesia di G20 dimulai pada 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Baca Juga:
Gempuran Israel di Damaskus Berujung Kematian 4 Prajurit Garda Revolusi Iran
Dengan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia memastikan mengedepankan inklusifitas selama presidensi di G20.
Setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi visi Indonesia dalam presidensinya.
Yaitu, untuk pemulihan krisis global yang inklusif dan berkelanjutan, refleksi kepercayaan internasional atas kepemimpinan Indonesia, serta amanah dan tanggung jawab untuk memimpin dunia di masa sulit. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.