Meski Israel telah memodifikasi F-35 untuk misi serangan presisi di Suriah, penggunaan semacam itu tidak relevan bagi Swiss yang lebih membutuhkan jet andal untuk patroli udara dan intersepsi.
Perbandingan dengan jet seperti Su-57 Rusia atau J-20 Tiongkok pun dianggap tak relevan karena Swiss tidak berambisi menjadi kekuatan militer global.
Baca Juga:
Insiden di Kibbutz Nir Yitzhak, Bom Salah Sasaran Bikin Militer Israel Malu
Jika kontrak F-35 dibatalkan, Swiss kemungkinan besar akan kembali membuka negosiasi untuk membeli Rafale, memperkuat industri pertahanan Eropa, namun sekaligus memicu ketegangan diplomatik dengan AS.
Dengan ketegangan yang terus meningkat, masa depan modernisasi Angkatan Udara Swiss masih berada dalam ketidakpastian -- dan semua mata kini tertuju pada kemungkinan referendum kedua yang dapat mengubah arah sejarah militer negara netral ini.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.