WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kekhawatiran akan pecahnya Perang Dunia III semakin menguat di Eropa, namun Jerman secara gamblang mengakui bahwa mereka tidak dalam posisi siap untuk melindungi warganya jika skenario terburuk itu benar-benar terjadi.
Negeri dengan populasi lebih dari 83 juta jiwa itu dipastikan tidak memiliki kesiapan yang memadai dalam hal perlindungan sipil.
Baca Juga:
Dominasi China Berakhir, AS Kini Mitra Dagang Terbesar Jerman
Hal ini disebabkan hampir seluruh bunker yang pernah ada kini telah beralih fungsi dan tidak lagi bisa digunakan untuk menghadapi ancaman militer skala besar.
Ketika ketegangan dengan Rusia kian meningkat, banyak negara Barat mulai bersiap menghadapi kemungkinan konflik global pertama dalam 80 tahun terakhir.
Inggris, misalnya, masih menyimpan banyak bunker peninggalan era Perang Dingin, tersembunyi jauh di bawah tanah, yang diyakini mampu melindungi sebagian komunitas dari serangan nuklir.
Baca Juga:
Bom Nuklir Terbaru AS B61-12 di Tangan Jerman, NATO Siap Cegah Ancaman Rusia
Jerman sendiri sempat mengikuti jejak negara-negara NATO lain seperti Finlandia dan Norwegia, dengan menyebarkan pamflet kepada publik berisi panduan keselamatan apabila Perang Dunia III benar-benar meletus.
Namun, jika bom-bom nuklir beterbangan di atas langit Eropa, warga Jerman tampaknya tidak punya banyak pilihan tempat perlindungan yang memadai.
Badan Federal untuk Real Estate (BImA) bersama Kantor Federal Perlindungan Sipil dan Bantuan Bencana mengungkapkan bahwa dari 579 bunker yang tersebar di seluruh Jerman, tidak satu pun dalam kondisi siap pakai.