WahanaNews.co | Taliban membantah kabar tewasnya salah satu pemimpin tertinggi mereka, menyusul rumor adanya perpecahan internal setelah sebulan menggulingkan pemerintahan yang didukung Barat di Kabul.
Juru bicara Taliban, Sulail Shaheen menyampaikan Mullah Abdul Ghani Baradar, mantan kepala kantor politik Taliban yang ditunjuk sebagai wakil perdana menteri pekan lalu, menerbitkan sebuah pesan audio membantah klaim dia tewas atau terluka dalam sebuah bentrokan.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
“Dia mengatakan itu bohong dan benar-benar tidak berdasar,” kata Shaheen dalam sebuah pesan di Twitter, dilansir Al Arabiya, Rabu (15/9).
Taliban juga merilis cuplikan video yang menunjukkan konon Baradar sedang dalam sebuah pertemuan di kota Kandahar. Namun Reuters tidak bisa segera memverifikasi video tersebut.
Bantahan ini menyusul rumor bahwa pendukung Baradar bentrok dengan pendukung Sirajuddin Haqqani, kepala Jaringan Haqqani yang berbasis di dekat perbatasan dengan Pakistan dan disalahkan atas beberapa serangan bunuh diri terburuk.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
Rumor tersebut menyusul spekulasi terkait kemungkinan persaingan antara komandan militer seperti Haqqani dan pemimpin dari kantor politik yang berada di Doha, Qatar, seperti Baradar, yang memimpin upaya diplomasi untuk mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat. Taliban juga berulang kali membantah adanya perpecahan di internal mereka.
Baradar belum terlihat di hadapan publik selama beberapa waktu dan bukan termasuk delegasi para menteri yang bertemu Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani di Kabul pada Minggu.
Pemimpin tertinggi Taliban, Mullah Haibatullah Akhundzada, juga tidak pernah terlihat di hadapan publik sejak Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus lalu, walaupun dia menerbitkan pernyataan publik ketika pemerintah baru terbentuk pekan lalu. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.