WAHANANEWS.CO, Jakarta - Taliban dengan tegas menolak permintaan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin kembali menguasai Pangkalan Udara Bagram di Afghanistan, sikap yang langsung mendapat dukungan dari China.
Zakir Jalaly, diplomat Kementerian Luar Negeri Afghanistan, menegaskan bahwa rakyat Afghanistan akan menolak kembalinya pasukan AS ke tanah mereka.
Baca Juga:
Menyelisik Pola Pikir Pemimpin Taliban Usai 2 Tahun Kuasai Afghanistan
Ia menyebut bahwa hubungan Kabul dan Washington seharusnya dibangun di atas kerja sama ekonomi serta politik yang saling menghormati.
“Tanpa AS mempertahankan kehadiran militer di bagian mana pun di Afghanistan,” ujarnya.
Pangkalan Udara Bagram awalnya dibangun Uni Soviet, kemudian direkonstruksi dan dioperasikan Amerika Serikat setelah menggulingkan Taliban pada 2001.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Namun pada 2021, saat pasukan AS dan NATO ditarik keluar secara kacau, Taliban berhasil merebut kembali pangkalan strategis tersebut.
Trump menyebut penarikan pasukan yang terjadi di bawah Presiden Joe Biden itu sebagai “aib.”
Ia juga menuding bahwa China kini memanfaatkan Bagram, meski tidak pernah menunjukkan bukti dan dibantah langsung oleh Kabul.