Zhao dilaporkan menggelontorkan miliaran dolar ke berbagai akuisisi, tidak hanya di sektor semikonduktor, tetapi juga di bidang real estat dan perjudian daring, yang tidak relevan dan merugikan.
Kebijakan ekspansif yang tidak terkendali itu menyebabkan Unigroup gagal membayar obligasi pada akhir 2020 dan terancam bangkrut.
Baca Juga:
Oei Hui-lan, Orang Indonesia Ibu Negara China Lahir di Semarang
Restrukturisasi pun dilakukan pada tahun 2022, dengan kepemilikan beralih ke konsorsium yang terdiri dari Wise Road Capital, Jianguang Asset Management, dan entitas milik negara lainnya.
Zhao sendiri sempat diperkirakan memiliki kekayaan pribadi hampir USD 2,8 miliar, sebelum akhirnya ditangkap dan diadili.
Dalam pernyataan resminya, otoritas China menyebut Zhao sebagai sosok yang telah menyalahgunakan kepercayaan publik secara brutal.
Baca Juga:
Pesan Keras untuk China, AS Kerahkan Kapal Selam Nuklir Pembawa 153 Rudal ke Pasifik Barat
“Sebagai seorang manajer perusahaan milik negara, dia dibutakan oleh keserakahan, bertindak gegabah, mengkhianati tugas dan misinya, menyalahgunakan sumber daya publik untuk keuntungan pribadi, mengubah properti publik menjadi properti pribadi, dan menganggap perusahaan milik negara yang dikelolanya sebagai wilayah pribadi,” tegas lembaga antikorupsi.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.