WahanaNews.co, Tel Aviv -
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tengah mengkhawatirkan merebaknya rasa kecewa di tubuh Partai Likud yang mendukungnya.
Baca Juga:
Joe Biden: Kemungkinan Netanyahu Setujui Negara Palestina Meski Sikap Tegasnya Sebelumnya
Netanyahu mengkhawatirkan kemungkinan partainya bergabung dengan kubu oposisi untuk mencoba menggulingkannya dari jabatan Perdana Menteri.
Menurut laporan dari Yedioth Ahronoth, salah satu surat kabar terkemuka di Israel pada Rabu (10/1/2024), situasi politik terkini di Israel menciptakan ketidakpastian.
Dukungan terhadap Netanyahu menurun sejak serangan Hamas yang mengejutkan publik Israel, dan ketidakjelasan mengenai nasib para sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza.
Baca Juga:
Yair Lapid: Netanyahu Tidak Memenuhi Syarat Pimpin Negara, Sebut Pemimpin Oposisi
Pemimpin oposisi Yair Lapid menyatakan pada Senin (8/1/2024) bahwa partainya, Yesh Atid, bersedia memberikan dukungan suara untuk upaya mengganti Netanyahu.
Kandidat penggantinya mungkin antara lain Yuli Edelstein dari Partai Likud, atau Benny Gantz, atau Gadi Eisenkot dari Partai Biru dan Putih.
Untuk mengendalikan situasi, Netanyahu dilaporkan berupaya untuk menunjuk kembali menteri-menteri yang sebelumnya mengundurkan diri di bawah Undang-undang Norwegia, dengan alasan penutupan kementerian-kementerian yang dianggap tidak diperlukan.