WahanaNews.co | Rusia sudah menyerang Ukraina hingga empat minggu.
Akan tetapi, invasi ini belum juga berhasil.
Baca Juga:
Menhan Sjafrie Buka Suara Soal Rencana Pembelian Pesawat J-10 dari China
Diketahui, hampir 200.000 tentara dan ribuan kendaraan lapis baja yang didukung oleh pesawat tempur dan kapal perang telah “dipajang” di perbatasan sebelum invasi.
Militer Rusia mengharapkan “kampanye blitzkrieg” ke negara tetangganya hanya akan berlangsung 48 hingga 72 jam, dengan keyakinan Ukraina akan menyerah dengan cepat.
Akan tetapi, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memimpin perlawanan sengit.
Baca Juga:
Drone Tempur Anka-S Buatan Turkiye Akhirnya Tiba di Indonesia, Jalani Tes Terbang di Pontianak
Pusat-pusat kota besar, termasuk ibu kota Kyiv, tetap berada di tangan Ukraina hingga kini, kondisi yang mengejutkan Moskwa dan bahkan dunia.
Kegigihan dan pengetahuan Ukraina tentang medan perang telah memainkan peran besar dalam pertahanan efektif mereka.
Namun, selain itu, pasokan senjata dari NATO dan Uni Eropa juga memainkan peran penting dalam menghambat kemajuan Rusia.