WAHANANEWS.CO, Jakarta - Di tengah eskalasi panas antara Iran dan Israel yang telah berlangsung hampir dua pekan, Irak tiba-tiba menjadi korban serangan udara.
Serangan itu tidak datang dari rudal atau jet tempur, melainkan dari drone bunuh diri, yang semakin umum digunakan dalam konflik modern.
Baca Juga:
Tak Jera Dihajar Iran, Israel Kembali Umbar Nyali Ingin Habisi Khamenei
Serangan ini memunculkan kekhawatiran bahwa perang proksi di kawasan bisa merambah lebih jauh dan tak terkendali.
Pemerintah Irak mengonfirmasi bahwa dua pangkalan militer mereka menjadi sasaran serangan drone kamikaze pada Selasa (24/6/2025).
Target serangan adalah sistem radar di Kamp Taji, utara Baghdad, dan Pangkalan Imam Ali di Provinsi Dhi Qar.
Baca Juga:
Israel Tutupi Kerusakan Parah Akibat Rudal Iran dengan Sensor Ketat Media
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, serangan itu menyebabkan kerusakan signifikan pada peralatan militer.
“Serangan ini merupakan simbol tindakan pengecut dan sangat berbahaya,” ujar juru bicara militer Perdana Menteri Irak, Sabah Al Numan.
Ia menjelaskan bahwa sejumlah drone kecil diluncurkan secara bersamaan dan diarahkan ke berbagai titik strategis milik militer Irak. Pasukan keamanan berhasil menggagalkan serangan lanjutan terhadap empat lokasi lain.