WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketegangan geopolitik kembali memanas di Asia Selatan setelah konflik singkat antara India dan Pakistan meletus pada pekan lalu.
Insiden ini dipicu oleh serangan bersenjata terhadap sekelompok turis Hindu yang sedang berziarah di kawasan Pahalgam, wilayah Jammu dan Kashmir yang dikuasai oleh India, pada tanggal 22 April 2025.
Baca Juga:
Dorong Inovasi Ramah Lingkungan, Bane Apresiasi Kebijakan AMDK Bali
Dalam serangan brutal tersebut, sebanyak 26 orang tewas.
Pemerintah India dengan cepat menuding kelompok militan yang bermarkas di Pakistan sebagai dalang dari serangan tersebut, sementara otoritas di Islamabad dengan tegas membantah keterlibatan apapun, menyebut tudingan itu sebagai tuduhan tak berdasar.
Konflik ini bukan hanya memancing perhatian media internasional, tetapi juga memunculkan reaksi dari sejumlah negara besar.
Baca Juga:
Jumbo Tembus 2 Juta Penonton, Dapat Dukungan BoBoiBoy dan Monsta
Salah satu dukungan paling tegas dan terang-terangan datang dari Israel, negara yang selama ini memiliki hubungan bilateral yang erat dengan India, khususnya di bidang pertahanan dan keamanan.
Pernyataan dukungan dari Tel Aviv ini dianggap wajar oleh banyak pengamat hubungan internasional, mengingat sejarah panjang kerja sama militer dan teknologi antara kedua negara.
Tiga Alasan Mengapa Israel Mendukung India dalam Konflik Ini: