WahanaNews.co | Sempat mengundang tanya, Kementerian Pertahanan Indonesia akhirnya angkat bicara soal rencana pembelian jet tempur Rafale Prancis untuk TNI AU.
Indonesia rupanya sudah melangkah jauh untuk segera memboyong jet tempur Rafale Prancis untuk TNI AU.
Baca Juga:
Bisa Angkut 1 Ton Bom Sekali Terbang, Rafale F4 Indonesia Punya Spek Gahar
Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia Prabowo Subianto yang mengumumkan perkembangan pembelian jet tempur Rafale Prancis untuk TNI AU.
Dikutip dari Antara, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebutkan pengadaan pesawat tempur generasi 4,5, yakni Dassault Rafale buatan Perancis tinggal menunggu kontrak.
"Rafale sudah agak maju. Saya kira tinggal mengaktifkan kontrak saja," kata Prabowo di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis, 20 Januari 2022.
Baca Juga:
Antrean Panjang, Pesawat Rafale Pesanan Indonesia Baru Dikirim Tahun 2026
Tak hanya Rafale, TNI AU juga rupanya akan diperkuat dengan jet tempur F-15 EX Amerika Serikat (AS).
Berbeda dengan Rafale, untuk pengadaan pesawat tempur F-15 EX buatan Amerika Serikat masih dalam tahap negosiasi.
"F-15 kita masih dalam tahap negosiasi," kata Prabowo.
Pemerintah Indonesia berencana membeli 36 pesawat Dassault Rafale.
Prancis bahkan telah melakukan negosiasi dengan Jakarta selama beberapa bulan untuk penjualan 36 jet tempur Rafale dan kedua negara telah menandatangani letter of intent pada bulan Juni 2021.
Rencana Indonesia melakukan pembelian jet tempur Rafale Prancis rupanya berbeda dengan Sukhoi Su-35 dari Rusia nantinya melibatkan skema imbal dagang.
Jika rencana Indonesia membeli jet tempur Su-35 berjalan mulus, pembayaran akan dilakukan dengan 50 persen komoditas macam kopi, karet, minyak sawit (CPO) arang kelapa, bahan baku kosmetik, APD hingga alumunium.
Kemudian 50 persen lagi akan dibayar tunai dengan uang dimana nanti total pembelian mencapai 1,14 miliar dolar AS.
Namun hal berbeda akan diterapkan Indonesia kepada Rafale. Bukan imbal dagang, bukan pula bayar tunai.
Dikutip dari Defence Security Asia dari artikel tanggal 21 Mei 2021, pembelian jet tempur Rafale Indonesia dari Prancis, dikabarkan oleh media Prancis sendiri.
"Media Prancis mengklaim bahwa Jakarta telah memutuskan untuk membeli 36 jet tempur Omnirole Rafale yang dikembangkan oleh Dassault Aviation.
Kementerian Pertahanan Indonesia dilaporkan telah menyetujui pembelian tersebut dan sekarang menunggu keputusan akhir oleh Presiden Joko Widodo yang diharapkan mengikuti keputusan yang dibuat oleh Menteri Pertahanannya Prabowo Subianto," tulis Defence Security Asia dalam artikelnya.
Jika Indonesia jadi membeli jet tempur Rafale, menurut media Prancis lagi, pembelian pesawat kemungkinan besar akan dibiayai sebagian oleh konsorsium bank Prancis, seperti yang dilakukan Mesir ketika mengakuisisi pesawat tempur.
Cara pembelian Rafale berbeda dengan penawaran pembelian pesawat tempur Su-35 dari Rusia yang sebagian akan dibiayai melalui uang tunai, utang dan perdagangan barter (timbal balik). [qnt]