“Kita tidak akan mengubah Iran menjadi debu nuklir. Saya pikir kita hampir mencapai kesepakatan tanpa harus menggunakan kekuatan militer,” ujar Trump.
Sumber ABC News melaporkan, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Shamkhani, mengatakan Teheran bersedia menyerahkan persediaan uranium yang sangat diperkaya sebagai imbalan atas pencabutan sanksi Amerika.
Baca Juga:
Ketegangan AS-Iran Kembali Membara Lewat 'Mulut Pedas' Trump
Trump juga memuji Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, yang disebutnya berperan besar dalam mendorong jalur diplomatik antara AS dan Iran.
Ia menyatakan bahwa Iran seharusnya berterima kasih kepada Qatar karena telah menekan AS untuk menghindari konfrontasi militer.
Dalam pertemuan dengan eksekutif perusahaan besar, termasuk Boeing dan GE Aerospace, Trump mengungkap rencana pengembangan pesawat tempur bermesin ganda bernama F-55, serta peningkatan lanjutan pada jet tempur F-22 Raptor, yang disebutnya sebagai F-22 Super.
Baca Juga:
Diserang Bertubi-tubi, Iran Ungkap Kerusakan Berat pada Situs Nuklirnya
“Kita akan membuat F-55. Dua mesin. Versi super dari F-35. Lalu kita juga akan buat F-22 Super,” ujarnya.
Menurut Trump, F-22 adalah jet tempur tercantik di dunia dan versi barunya akan menjadi sangat modern.
Trump kemudian menyampaikan pidato di hadapan pasukan AS di Pangkalan Udara Al Udeid, Qatar, markas utama Komando Pusat AS untuk kawasan tersebut.