“Sebagai presiden, prioritas saya adalah mengakhiri konflik, bukan memulainya. Tapi saya tidak akan ragu menggunakan kekuatan Amerika jika dibutuhkan untuk melindungi negara atau sekutu kita,” tegasnya.
Ia juga mengumumkan bahwa Qatar akan menginvestasikan USD10 miliar untuk mendukung pangkalan militer AS itu dalam beberapa tahun ke depan.
Baca Juga:
Ketegangan AS-Iran Kembali Membara Lewat 'Mulut Pedas' Trump
Kunjungan Trump ke Timur Tengah berlanjut ke Uni Emirat Arab pada Kamis malam.
Ia menggambarkan lawatan ini sebagai langkah strategis menciptakan lapangan kerja besar-besaran bagi rakyat Amerika.
Sehari sebelumnya, Trump menyebut tercapainya kesepakatan terbesar sepanjang sejarah antara Qatar dan Boeing, senilai USD96 miliar untuk pembelian hingga 210 unit pesawat Dreamliner dan 777x buatan AS.
Baca Juga:
Diserang Bertubi-tubi, Iran Ungkap Kerusakan Berat pada Situs Nuklirnya
“Ini adalah tur bersejarah. Potensi hasil dari perjalanan ini bisa mencapai USD3,5 hingga 4 triliun hanya dalam waktu beberapa hari,” kata Trump di Qatar.
Gedung Putih mengonfirmasi bahwa AS telah mengamankan komitmen ekonomi senilai USD1,2 triliun dari Qatar, termasuk pesanan pesawat dan kerja sama strategis lainnya.
Sementara itu, Arab Saudi juga menjanjikan investasi sebesar USD600 miliar, dengan USD142 miliar di antaranya berupa pembelian sistem persenjataan.