Kh-101 dikenal sebagai rudal jelajah subsonik dengan kemampuan siluman dan jangkauan luar biasa hingga 4.500 km.
Senjata ini dirancang untuk menghancurkan target-target strategis bernilai tinggi dan biasanya dibawa oleh pengebom berat Tu-95MS dan Tu-160.
Baca Juga:
Gawat! Jet Tempur Rafale Gagal Total, Armenia Siap Beli Jet Super Sukhoi dari India
Rudal ini membawa hulu ledak seberat 400 kg, menjadikannya momok nyata di medan perang Ukraina.
Sementara itu, rudal Kh-22 merupakan rudal supersonik anti-kapal dengan jangkauan sekitar 600 km dan bobot hulu ledak yang bisa mencapai 1 ton.
Rudal ini selama ini dioperasikan oleh pesawat Tu-22M3 dalam misi anti-kapal besar dan serangan strategis.
Baca Juga:
IDF Klaim Temukan Jenazah Tokoh Hamas di Terowongan Bawah Tanah RS
Pakar militer dan penerbangan Rusia, Pavel Luzin, mengomentari langkah ini sebagai bentuk adaptasi taktis Rusia terhadap kondisi medan perang yang berubah cepat.
“Konversi Tu-214 menjadi platform rudal menunjukkan bahwa Rusia kini harus lebih kreatif dan hemat dalam mengatasi keterbatasan armada pembomnya, apalagi setelah serangan drone Ukraina yang semakin menghantam jantung kekuatan udara Rusia,” ujarnya.
Luzin juga menambahkan bahwa penggunaan pesawat sipil untuk peran militer bukanlah hal baru di Rusia, tetapi kali ini "taruhannya jauh lebih tinggi, karena menyangkut efektivitas serangan strategis jarak jauh."