Tak salah Korsel berpikir demikian karena Indonesia berniat membeli Rafale.
Korsel menganggap uang yang harusnya untuk membayar tunggakan akan digunakan Indonesia membeli Rafale.
Baca Juga:
BKN: Penetapan SK CPNS dan PPPK Formasi 2024 Harus Tepat Waktu
Tak lama, kekhawatiran Korsel sirna dimana pada 9 April 2021 KF-21 Boramae diperkenalkan.
Ada lambang bendera Taegukgi dan Merah Putih di bawah kokpit KF-21 Boramae yang memastikan Indonesia tetap dalam proyek.
Menhan Prabowo juga hadir dalam peresmian tersebut didampingi oleh Presiden Korsel Moon Jae-in.
Hassan menegaskan bahwa pemerintah Malaysia juga harus punya program serupa demi kemandirian alutsista di masa depan.
Baca Juga:
Breaking News! Indonesia Resmi Jadi Negara Ekonomi Terbesar Ke-8 Di Dunia dengan PDB Rp75.436 Triliun
Untuk urusan pembuatan, Hassan menjelaskan UPM sudah merancang body pesawat yang akan digunakan dalam program Mutli Role Combat Aircraft (MRCA) Malaysia.
"Kami sudah memiliki desain bodi pesawat sesuai fungsinya. Pada dasarnya, ini adalah desain pesawat tempur multi-peran dua mesin atau MRCA," ujar Hassan pada 2018 lalu dikutip dari Bernama.
Bukan cuma MRCA, Hassan beserta timnya juga sudah merancang Light Combat Aircraft (LCA) bagi Malaysia.