Melansir Sindonews, Kiev mengatakan bahwa mereka yang terlibat dalam renovasi mencoba mengalihkan kesalahan dan komandan Angkatan Laut Rusia mendenda manajemen pabrik perbaikan kapal 1,5 miliar rubel (USD21,5 juta) karena tidak memenuhi tenggat waktu.
Proses renovasi kapal menghadapi beberapa kendala termasuk yang terakhir terjadi kebakaran bulan lalu, meski tidak ada korban jiwa.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Pada Oktober 2018, dok kering terapung terbesar Rusia, PD-50, tenggelam, menyebabkan salah satu derek seberat 70 tonnya jatuh ke dek penerbangan kapal induk Admiral Kuznetsov.
Pada bulan Desember 2019, dua awak tewas dan lainnya terluka setelah kebakaran yang dimulai di palka yang menyebabkan kerusakan senilai USD8 juta.
Pada Maret 2021, direktur jenderal galangan kapal yang mengawasi perbaikan ditangkap karena penggelapan dana sebesar 45 juta rubel.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Alexei Rakhmanov, direktur umum United Shipbuilding Corporation (USC) yang mengawasi perbaikan, mengatakan pada bulan Desember, sebelum kebakaran terbaru, kapal tersebut berada di jalur yang akan dioperasikan pada tahun 2024.
Sejauh ini USC dan Kementerian Pertahanan Rusia belum berkomentar atas nasib kapal induk Admiral Kuznetsov. [rna]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.