Zelensky berulang kali memperingatkan potensi konflik Rusia-Ukraina untuk berkembang menjadi perang global habis-habisan.
Pengulangan seruan Zelenskyy untuk pembicaraan damai datang ketika dia dan warga Ukraina lainnya menuduh Rusia melakukan kejahatan perang setelah pihak berwenang mengatakan pasukan penyerang telah mengebom sebuah sekolah yang menampung sekitar 400 orang di kota Mariupol yang terkepung.
Baca Juga:
Rusia Gempur Kherson dengan 71 Rudal di Malam Natal
"Pasukan Rusia datang untuk memusnahkan kami, untuk membunuh kami," ujarnya.
Zelensky yang telah muncul sebagai pahlawan nasional karena sikapnya yang sangat terbuka terhadap Putin dan pasukannya, telah berbicara tentang perlawanan sengit Ukraina terhadap invasi dan mengatakan kepada Rusia bahwa beberapa ribu tentaranya telah tewas dalam pertempuran sejauh ini.
Bulan lalu, dalam sebuah langkah yang dianggap sebagai pemicu konflik, Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur, Donetsk dan Luhansk, sebagai entitas independen. Kemudian perdebatan kian memanas tentang apakah Zelensky akan mengakui wilayah tersebut sebagai cara untuk mengakhiri perang. Tetapi pada Minggu (20/3) Zelensky berdiri menantang.
Baca Juga:
PM Polandia Ngamuk ke Zelensky: Jangan Hina Kami!
"Anda tidak bisa hanya menuntut dari Ukraina untuk mengakui beberapa wilayah sebagai republik independen," katanya.
"Kompromi ini benar-benar salah. Kita harus membuat model di mana Ukraina tidak akan kehilangan kedaulatannya, ini integritas teritorialnya,” lanjutnya.
Krisis di Ukraina telah memicu krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Putin mengklaim berusaha menghapus kecenderungan pro-Barat di negara bekas Soviet itu. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.