WahanaNews.co | Ukraina melaporkan, menurut data versinya, setidaknya 453 anak terbunuh dan 877 anak terluka sejak Rusia invasi negaranya.
"Sejak 24 Februari 2022 telah terbunuh 453 anak-anak dan terluka 877," kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, Sabtu (7/1), melaui akun Twitter.
Baca Juga:
Efek Psikologis Anak yang Dibesarkan Tanpa Sosok Ibu
Dia mengatakan angka sebenarnya jauh lebih tinggi dan menuduh Rusia melakukan kejahatan perang dan tak berencana menghentikannya.
Pernyataan Reznikov ini datang usai UNICEF memperingatkan pada bulan lalu bahwa serangan Rusia ke infrastruktur penting di Ukraina telah memengaruhi kesehatan fisik dan mental 'hampir semua anak' dan 'berisiko putus asa'.
"Jutaan anak menghadapi musim dingin yang suram berkerumun dalam dingin dan gelap, dengan sedikit pemikiran bagaimana atau kapan jeda tiba," ucap UNICEF Executive Director Catherine Russell, diberitakan CNN.com.
Baca Juga:
Cegah Radikalisme, Pemkab Sigi Berikan Beasiswa untuk Sekolah Agama di Yaman
"Di luar ancaman langsung yang dibawa kondisi dingin, anak-anak juga kehilangan kemampuan untuk belajar atau tetap terhubung dengan teman dan keluarga, menempatkan kesehatan fisik dan mental mereka dalam risiko putus asa," katanya lagi.
UNICEF mengatakan fasilitas kesehatan yang rusak karena serangan Rusia mungkin tak dapat memberi layanan kritis.
Melansir CNNIndonesia, saat ini sistem air yang tidak berfungsi bisa meningkatkan risiko pneumonia, influenza musiman, penyakit menular lewat air dan risiko Covid-19 yang semakin tinggi. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.