WAHANANEWS.CO, Jakarta - Uni Eropa telah mengumumkan paket bantuan keuangan sebesar 1,6 miliar euro (sekitar Rp30,4 triliun) untuk mendukung rakyat Palestina, khususnya Otoritas Palestina.
Dikutip dari AP News, Selasa (15/4/2025), Bantuan ini akan dialokasikan untuk berbagai proyek di wilayah Tepi Barat, Yerusalem, dan Gaza yang tengah dilanda konflik.
Baca Juga:
Bertemu Delegasi EU-ABC, Wamendag Roro Soroti Prioritas Kemitraan Indonesia-UE
Pengumuman tersebut bertepatan dengan meningkatnya serangan militer Israel di Gaza pada akhir pekan lalu.
Dana akan disalurkan selama dua tahun, dengan sepertiga dari total bantuan digunakan sebagai dukungan langsung terhadap anggaran Otoritas Palestina.
Tujuan utama dari paket ini adalah memperkuat stabilitas keuangan dan tata kelola yang demokratis.
Baca Juga:
WTO Menangkan Indonesia, Biodiesel Sawit Kini Diakui Dunia
Selain itu, dana ini juga diarahkan untuk meningkatkan layanan publik dan mendorong pertumbuhan sektor swasta di Palestina. Komisaris Uni Eropa untuk Kawasan Mediterania, Dubravka Šuica, menyatakan:
“Program kami bertujuan mendukung rakyat Palestina dalam membangun masa depan yang berkelanjutan,” katanya. “Ini menyangkut kapasitas pemerintahan. Ini tentang memajukan pemulihan ekonomi. Ini juga tentang memperkuat ketahanan sektor swasta.”
Ia juga menekankan peran penting Otoritas Palestina dalam fase pemerintahan pascakonflik:
“Sebuah Otoritas Palestina yang berfungsi dengan baik dan telah direformasi harus memainkan peran sentral dalam pemerintahan pascakonflik di Gaza,” tambahnya dalam konferensi pers setelah berbicara dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa di Luksemburg.
Sebagai bagian dari paket bantuan ini, Uni Eropa juga menyediakan dana hibah senilai 576 juta euro (sekitar Rp10,9 triliun) untuk mendanai berbagai proyek di wilayah Palestina.
Dari jumlah tersebut, 82 juta euro (Rp1,5 triliun) akan disalurkan ke badan PBB urusan pengungsi Palestina (UNRWA).
Tak hanya itu, sektor swasta Palestina akan mendapatkan akses hingga 400 juta euro (Rp7,6 triliun) dalam bentuk pinjaman berbunga rendah.
Inisiatif ini bertujuan memperkuat ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Paket bantuan ini juga diharapkan mampu meningkatkan legitimasi dan efektivitas lembaga-lembaga Palestina, serta memperbaiki kondisi kemanusiaan yang kian memburuk, khususnya di wilayah Gaza.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]