WahanaNews.co, Jakarta - Korban tewas imbas agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, kini mencapai 109 orang usai gencatan senjata berakhir, Jumat (01/12/23).
Angka itu dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza, demikian dilaporkan Middle East Eye.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Jumlah korban ini pun diperkirakan bakal terus bertambah seiring dengan intensitas serangan Israel yang kini menargetkan nyaris seluruh Gaza.
Gencatan senjata Israel-Hamas resmi berakhir pada Jumat (1/12) pagi setelah kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan apa pun untuk memperpanjang jeda kemanusiaan yang telah dimulai sejak 24 November lalu.
Tak lama setelah gencatan selesai, pasukan militer Israel kembali menggempur Gaza di segala sisi. Rumah-rumah penduduk, kamp pengungsian, hingga rumah sakit menjadi target sasaran serangan.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Gaza, warga yang terluka akibat serangan Israel sampai terbaring di lantai-lantai rumah sakit. Mereka tak mendapat tempat tidur karena RS sudah penuh sesak.
Beberapa rumah sakit bahkan sudah hancur dan tak bisa beroperasi lagi. Rumah sakit yang tersisa kini harus bekerja keras menampung korban agresi di tengah stok medis yang disebut cuma cukup untuk satu hari.
Tak ada lagi bantuan obat-obatan yang bisa masuk ke Gaza usai perbatasan Rafah ditutup imbas serangan Israel yang kembali berlangsung.