Selain memboikot akun penggemar K-Pop, otoritas penyiaran China akan melarang acara hiburan yang menampilkan pria yang bertindak feminin, gemulai dan dianggap menyimpang.
Ini termasuk selebriti dengan "pandangan politik yang salah" dan "influencer vulgar".
Baca Juga:
Badan Intelijen Korsel: Putri Kim Jong Un Sudah Amankan Narasi Revolusioner untuk Suksesi
China menggambarkan konten seperti itu tidak sehat.
National Radio and Television Administration (NRTA) menyatakan, perilaku politik dan moral harus dimasukkan sebagai kriteria dalam pemilihan aktor.
Regulator China berjanji untuk mempromosikan apa yang didefinisikan sebagai gambaran pria yang lebih maskulin dan mengkritik selebriti pria yang menggunakan banyak riasan.
Baca Juga:
Pertemuan Bilateral di Beijing, Presiden Prabowo dan Presiden Xi Perkuat Hubungan Indonesia-Tiongkok
Budaya patriotik diharapkan lebih banyak dimunculkan media negeri itu.
Ini sejalan dengan komentar Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan Asosiasi Seni Pertunjukan China yang menegaskan para aktor atau aktris di live streaming harus menjalani pelatihan berkala dalam etika profesional.
Agensi pun harus mengakhiri kontrak dengan para aktor yang dianggap China kurang disiplin secara moral.