Banyak kelompok yang diuntungkan melalui pelegalan ini, salah satunya pasien dengan penyakit kronis seperti kanker, sclerosis hingga gangguan penyakit jiwa.
Kendati demikian, penggunaan ganja medis juga tetap dalam pengawasan yang ketat. Dan dilengkapi dengan regulasi yang tak kalah mengikat terkait batas jumlah konsumsi.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
3. Chile
Di Chile, penggunaan untuk kebutuhan diluar medis juga dilegalkan. Masyarakat Chile yang telah dikonfirmasi oleh pihak terkait diizinkan bebas menanam sekaligus membudidayakan ganja.
Penggunaan ganja medis juga diizinkan sejalan dengan hak untuk membudidayakan tanaman hanya untuk mereka yang telah diberikan izin resmi.
Baca Juga:
Program KKS, Milik Semua Instansi dan Masyarakat Dairi
Secara lebih lanjut, pada 2015 distribusi ganja medis telah diizinkan untuk digunakan dan dijual di apotek.
4. Turki
Turki resmi melegalkan pengguanaan ganja medis pada 2016. Ganja medis yang dilegalkan adalah yang mengandung resep dari penyedia layanan kesehatan dengan batasan untuk menggunakan obat-obatan cannabinoid, seperti Sativex.