WAHANANEWS.CO, Jakarta - Gaya hidup pasif atau sedentary lifestyle merupakan kebiasaan minim aktivitas fisik, di mana seseorang lebih banyak duduk atau berbaring dalam keseharian mereka.
Pola hidup ini dinilai tidak sehat dan dapat memicu beragam penyakit berbahaya jika dilakukan secara terus-menerus.
Baca Juga:
Gaya Hidup Sederhana Paus Fransiskus hingga Akhir Hayatnya
Sejumlah riset menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih sering menjalani gaya hidup ini dibandingkan laki-laki.
Selain itu, pekerja kantoran juga termasuk kelompok yang rentan terjebak dalam pola hidup pasif, baik secara sadar maupun tidak.
Minimnya gerakan fisik dalam aktivitas harian membawa sejumlah risiko kesehatan serius.
Baca Juga:
Diet Seimbang ala Jepang: Konsumsi Nasi Tanpa Takut Berat Badan Naik
Berikut ini adalah lima dampak negatif dari gaya hidup pasif, sebagaimana dilansir dari alodokter:
1. Daya Tahan Tubuh Menurun
Terlalu lama menjalani aktivitas tanpa gerak dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh.
“Menurut berbagai penelitian, seseorang yang tidak aktif bergerak dapat membuat imunitas tubuhnya menjadi melemah. Dengan imunitas tubuh yang lemah, kamu dapat rentan terkena infeksi atau penyakit.”
2. Memicu Obesitas
Berdiam diri dan enggan berolahraga membuat tubuh membakar kalori dalam jumlah yang sangat minim. Akibatnya, lemak terus menumpuk dan berpotensi menyebabkan kegemukan.
“Jika kamu jarang bergerak, maka jumlah kalori yang akan dibakar menjadi semakin sedikit dan membuat banyak lemak yang menumpuk ditubuhmu.”
3. Risiko Diabetes Tipe 2 Meningkat
Gula darah yang tidak terkelola akibat kurangnya gerakan tubuh dapat memicu resistensi insulin dan memperparah kondisi metabolik.
“Persentase resiko diabetes bagi para pelaku gaya hidup ini bahkan bisa mencapai 112%. Hal ini disebabkan karena sedikitnya aktivitas fisik yang dilakukan dapat menyebabkan resistensi insulin dan gula yang menumpuk di dalam darah.”
4. Potensi Serangan Jantung Lebih Tinggi
Kurangnya aktivitas fisik dapat berdampak pada tekanan darah dan kolesterol. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa mempersempit pembuluh darah arteri dan mengancam jantung.
“Jika meningkatnya tekanan darah di dalam tubuhmu terjadi, maka pembuluh darah arteri yang menjadi pemasok darah ke dalam jantungmu dapat menjadi lebih sempit atau bahkan rusak.”
5. Meningkatkan Risiko Gangguan Psikologis
Tidak hanya fisik, mental juga bisa terganggu akibat terlalu lama berdiam diri. Rasa cemas dan depresi rentan muncul akibat kurangnya interaksi sosial dan aktivitas luar ruangan.
“Dengan jarangnya seseorang keluar rumah untuk melakukan aktivitas fisik dapat membuat seseorang menjadi lebih tertekan.”
Mengubah kebiasaan ini dengan rutin bergerak dan berolahraga sangat disarankan agar tubuh tetap sehat, baik secara fisik maupun mental.
Meninggalkan gaya hidup pasif adalah langkah awal menuju kualitas hidup yang lebih baik.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]