Ketidakmampuan mengungkapkan perasaan secara jelas dan efektif dapat menciptakan ketegangan dalam hubungan, yang kemudian dapat menjadi sumber kemarahan. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik, termasuk kemampuan untuk menyampaikan perasaan dengan jelas, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan menyelesaikan konflik secara konstruktif.
4. Tidak Mau Belajar Mengendalikan Emosi dan Diri Sendiri
Baca Juga:
Termasuk Kekerasan Emosional, Hindari Marah Berlebihan pada Pasangan
Cara komunikasi yang buruk/Copyright freepik.com/drobotdean
Salah satu tanda yang sangat jelas dari seseorang yang cenderung gampang marah adalah ketidakmampuannya atau ketidakmauannya untuk belajar mengendalikan emosi dan diri sendiri. Mereka mungkin merasa bahwa reaksi marah adalah satu-satunya cara untuk mengekspresikan ketidakpuasan atau frustrasi mereka, tanpa menyadari bahwa ada pilihan lain yang lebih konstruktif.
Proses belajar mengendalikan emosi dan diri sendiri melibatkan kesadaran akan reaksi emosional dan upaya untuk mengeksplorasi alternatif cara merespons situasi. Terapi kognitif-behavioral atau pelatihan manajemen emosi dapat membantu individu untuk mengidentifikasi pola-pola pikiran dan perilaku yang dapat memicu kemarahan, serta menggantinya dengan tanggapan yang lebih sehat.
Baca Juga:
Menangis Bukan Cuma Tanda Kelemahan, 9 Manfaat Kesehatan yang Terkandung
5. Senantiasa Berpikiran dan Berpandangan Sempit
(c) Shutterstock
Orang yang senantiasa berpikiran dan berpandangan sempit memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kemarahan. Pandangan yang terbatas atau tidak fleksibel dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda, sehingga meningkatkan kemungkinan konflik.