WahanaNews.co | Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Liliek Marhaendro Susilo mengatakan, pihaknya berkomitmen wujudkan pelayanan haji ramah lansia.
Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengirimkan ratusan pegawainya untuk ikut menyukseskan penyelenggaraan haji 1444 H/2023M melalui penyelenggaraan layanan kesehatan haji yang paripurna untuk jemaah haji Indonesia di Arab Saudi 2023.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
"Tahun ini kami berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan haji yang ramah lanjut usia (lansia) sehingga memberikan pengalaman haji yang bermakna bagi jemaah haji," tutur Liliek saat Bimbingan Teknis (Bimtek) Terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan PPIH Arab Saudi yang diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (17/4/2023).
Bidang Kesehatan Haji merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari struktur Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 1444 H/2023 M.
Bidang Kesehatan Haji inilah yang akan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan layanan kesehatan haji selama penyelenggaraan ibadah haji 144H/2023 M.
Baca Juga:
Kemenkes: Dampak Pestisida Sistemik pada Anggur Muscat Bisa Bertahan Meski Dicuci
Terdapat enam layanan kesehatan haji yang diberikan oleh PPIH Arab Saudi 1444 H/2023 M, yaitu pertama adalah Tenaga Kesehatan Haji (TKH) di masing-masing kloter haji yang terdiri dari 1 dokter dan 2 perawat.
TKH ini melekat di setiap kloter untuk memberikan layanan yang bersifat medis hingga rujukan, promotive dan preventif, serta pengawasan sanitasi dan makan.
Kedua adalah tim promosi kesehatan yang bertugas untuk memberikan penyuluhan deteksi dini dan perlindungan spesifik kepada jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.
Tim ini akan memberikan pelayanan langsung kepada jemaah haji di penginapan jemaah haji, area Masjid, Arafah dan Mina.
“Selanjutnya tim kegawatdaruratan medik yang fokus melaksanakan deteksi dini kegawatdaruratan dan memberikan pelayanan respon kegawatdaruratan di klinik sektor, sektor khusus, hingga Arafah dan Mina,” katanya.
Layanan keempat adalah kantor kesehatan haji (KKHI) yang merupakan fasilitas pelayanan kesehatan di 3 daerah kerja (Daker) yaitu Makkah, Madinah, dan Bandara.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan ini bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat observasi, rawat jalan hingga rawat inap.
Selain di KKHI, juga disiapkan fasilitas kesehatan berupa pos kesehatan bandara dan pos kesehatan yang berada di Sektor, Arafah, Muzdalifah, serta Mina dan Jamrah. Kelima, tim sanitasi dan pengawasan nakanan bertugas untuk inspeksi kesehatan lingkungan, penyelidikan surveilans dan penanganan KLB di KKHI dan penginapan jemaah haji, hingga pengawasan makanan di dapur catering.
Terakhir Tim Obat dan Perbekalan Kesehatan yang memastikan pengadaan, pengelolaan, dan distribusi obat serta perbekalan kesehatan.
Selain kesiapan fasilitas dan layanan kesehatan haji, Kapus Liliek sebagai pengendali teknis kesehatan haji pada PPIH 1444 H/2023 M menegaskan pentingnya sinergitas dan kolaborasi antar bidang di PPIH 1444 H/ 2023 M seperti bidang bimbingan ibadah, konsumsi, transportasi, akomodasi, perlindungan jemaah, media center dan kesehatan haji.
"PPIH harus menjaga komitmen untuk memberikan layanan terbaiknya. Tingkatkan kolaborasi dan sinergi antar bidang di PPIH," ucapnya Kapus Liliek. [Tio/Sindo]