2. Vaksin Pfizer
Baca Juga:
Dampak Kejam Blokade Israel, 600 Ribu Anak Palestina Berisiko Lumpuh
Vaksin Comirnaty dari Pfizer juga sebagai dosis lanjutan homolog yang dapat diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap Comirnaty/Pfizer pada usia 18 tahun ke atas. Manfaatnya, mendapatkan peningkatan nilai titer antibodi netralisasi setelah satu bulan pemberian booster/dosis lanjutan sebesar 3,29 kali dibandingkan 28 hari setelah vaksinasi primer.
3. Vaksin AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac) sebagai booster homolog dapat diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap AstraZeneca pada usia 18 tahun ke atas. Peningkatan nilai rata-rata titer antibodi IgG sejatinya akan didapat dari 1792 (sebelum pemberian booster) menjadi 3746.
Baca Juga:
Pemerintah AS Berencana Setop Dana Vaksin Global untuk Negara Berkembang
4. Vaksin Moderna
Vaksin Moderna bisa digunakan sebagai booster homolog maupun heterolog, tapi hanya untuk vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, atau Janssen. Jumlah dosisnya setengah (half dose) dapat diberikan pada usia 18 tahun ke atas. Penggunaan dilakukan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah mendapatkan dosis lengkap vaksinasi primer. Hasil uji menunjukkan kenaikan respons imun antibodi netralisasi sebesar 12,99 kali setelah penggunaannya sebagai dosis booster homolog.