WahanaNews.co, Jakarta - Apa iya asam lambung memiliki potensi kematian penderitanya?
Pertanyaan ini seringkali menjadi perhatian bagi sebagian besar orang yang mengalami gangguan asam lambung.
Baca Juga:
Cawapres Gibran Ungkap Penyakit Asam Lambungnya Sering Kumat Saat Kampanye
Terlebih, beredar banyak informasi terkait kematian mendadak yang dihubungkan dengan masalah asam lambung dan penyakit maag.
Penyakit asam lambung merujuk pada kondisi dimana tingkat asam lambung yang berlebihan mengganggu dinding lambung, menyebabkan berbagai gangguan seperti maag, GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), dan penyakit perut lainnya.
Melansir DetikHealth, dokter spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno, Sp.PD KGEH, menjelaskan, "Jika seseorang mengatakan mengalami sakit asam lambung, kemungkinan itu disebabkan oleh kelebihan asam lambung atau kondisi di mana asam lambung mengganggu dinding lambung, yang dapat mengakibatkan gangguan seperti maag dan berbagai masalah lainnya."
Baca Juga:
7 Gejala Penyakit Asam Lambung yang Wajib Dikenali
Menurut informasi dari WebMD, peningkatan asam lambung umumnya terjadi ketika seseorang menjalani gaya hidup yang tidak sehat, seperti:
Pemilihan makanan
Malas berolahraga
Merokok
Hamil
Obesitas
Mengkonsumsi obat-obatan
Lantas, apakah asam lambung mematikan? Simak penjelasan berikut.
dr Aru mengungkapkan bahwa hingga saat ini sakit maag atau asam lambung tidak termasuk penyakit yang menyebabkan kematian.
Meskipun begitu, kondisi ini bisa menyebabkan penderitaan hingga rasa tidak nyaman yang berkepanjangan.
"Sakit maag itu bukan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian, tetapi menyebabkan penderitaan, rasa tidak nyaman yang panjang," katanya.
Menurutnya, kematian mendadak lebih mungkin dipicu oleh penyakit serius, seperti jantung.
Namun sangat memungkinkan apabila seseorang dengan masalah jantung memiliki gangguan pada sistem pencernaan akibat beberapa obat jantung yang dapat mengiritasi lambung.
"Pada beberapa kasus, karena minum obat-obatan pengencer darah, kemudian menyebabkan gangguan di lambung. Kemudian menyebabkan gangguan di lambung, kemudian lambungnya luka, perforasi, kemudian bleeding, perdarahan, bisa saja meninggal karena faktor perdarahannya," jelas dr Aru.
Pernyataan itu sejalan dengan dokter jantung dr Vito A Damay, SpJP dari RS Siloam Karawaci.
Menurutnya, sakit jantung dan gangguan asam lambung sangat mungkin diidap bersamaan meski keduanya tidak saling berhubungan.
"Gangguan asam lambung tidak menyebabkan penyakit jantung, demikian pula sebaliknya," tegas dr Vito kala itu.
"Hubungannya ya paling kalau orang stres dengan pola hidupnya tidur dan makan tidak teratur maka sama sama meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan asam lambung," pungkasnya.
Jadi, apakah asam lambung mematikan? Jawabannya tidak menyebabkan kematian, namun bisa menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan.
Asam lambung merupakan cairan yang dihasilkan oleh sel-sel lambung, yang bertugas untuk membantu sistem pencernaan.
Namun, jika produksi cairan tersebut berlebih efeknya dapat menyebabkan seseorang mengidap penyakit asam lambung.
Secara alami, cairan asam lambung terbentuk dari HCL atau asam klorida. Senyawa ini dibutuhkan di dalam sistem pencernaan salah satunya untuk membunuh kuman-kuman yang masuk ke tubuh bersamaan dengan makanan.
Penyebab asam lambung naik bisa karena terlalu sering mengkonsumsi kopi, makanan pedas, ataupun buah dengan rasa yang asam. Pola makan yang tidak teratur juga bisa menjadi faktor risikonya.
Konsumsi beberapa obat seperti anti rematik, pereda nyeri, hingga untuk mengatasi sakit kepala juga bisa jadi penyebabnya.
Selain itu, gejala asam lambung ini bisa muncul dan dirasakan sebanyak 2 kali dalam seminggu. Bahkan, gejala penyakit ini bisa terjadi saat tidur, walaupun berlangsung secara cepat.
Tapi, jika dibiarkan terlalu lama, dapat menyebabkan otot yang menjaga lambung melemah.
Akhirnya, asam bisa merambat naik sampai ke kerongkongan yang biasa disebut dengan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Dikutip dari Healthline, gejala asam lambung yang umumnya terjadi di antaranya:
1. Mual
2. Muntah
3. Perut kembung
4. Nyeri dada, terutama saat berbaring di malam hari
5. Nyeri ulu hati
Meskipun merupakan kondisi umum, penting untuk segera mengobati penyakit ini untuk mencegah dampak negatif pada organ tubuh lain yang mungkin terpengaruh oleh cairan asam lambung.
Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis obat asam lambung yang sesuai untuk dikonsumsi.
Salah satu jenis obat asam lambung yang baru-baru ini kembali tersedia untuk dikonsumsi adalah ranitidin.
Meskipun sebelumnya mengalami penahanan dan pelarangan peredarannya, kini ranitidin telah diizinkan kembali sesuai arahan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
BPOM menyatakan dalam surat edarannya, "Produk ranitidin yang tidak termasuk dalam Lampiran akan ditarik (recall) dari peredaran dan dihancurkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Setelah itu, industri farmasi dapat memproduksi dan mendistribusikan kembali produknya setelah memastikan bahwa hasil produksinya tidak mengandung NDMA melebihi batas yang diizinkan."
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]