WAHANANEWS.CO, Jakarta - Apakah Anda sering meninggalkan nasi dalam rice cooker lebih dari 6 jam?
Banyak yang percaya bahwa nasi yang terlalu lama dibiarkan dalam rice cooker bisa berubah menjadi racun. Tapi, benarkah anggapan itu secara ilmiah?
Baca Juga:
Caleg di Aceh Dituntut 6 Bulan Penjara Buntut Bagi-bagi Rice Cooker ke Calon Pemilih
Asal Mula Kekhawatiran
Kekhawatiran ini sebenarnya bukan tanpa dasar. Nasi yang dibiarkan terlalu lama di suhu hangat (warm mode) bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri berbahaya, terutama Bacillus cereus.
Bakteri ini menghasilkan spora yang tahan panas dan bisa tetap hidup meskipun nasi telah dimasak.
Baca Juga:
Mengerikan, Menteri Trenggono Ingatkan Semakin Banyak Orang Kurang Pangan di Dunia
Menurut United States Department of Agriculture (USDA), Bacillus cereus adalah bakteri yang umum ditemukan pada makanan yang kaya pati, seperti nasi dan pasta.
Bakteri ini dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu 5°C hingga 60°C — dikenal sebagai zona bahaya (danger zone) suhu makanan.
Apa Kata Peneliti?
Profesor Peter Collignon, pakar mikrobiologi dari Australian National University, menyebutkan bahwa meskipun Bacillus cereus tidak selalu menyebabkan keracunan, ia bisa menghasilkan toksin (racun) yang tahan panas dan tidak hilang meski nasi dipanaskan kembali.
"Memanaskan nasi tidak selalu cukup untuk membunuh toksin yang telah terbentuk. Oleh karena itu, menyimpan nasi dalam suhu yang tidak tepat selama berjam-jam bisa sangat berisiko," ungkap Collignon dalam wawancaranya dengan ABC News Australia.
Sementara itu, sebuah studi dari University of Cambridge menunjukkan bahwa nasi yang disimpan lebih dari 6–12 jam dalam kondisi hangat bisa meningkatkan kadar toksin yang diproduksi oleh Bacillus cereus, terutama jika nasi telah terkena udara terbuka dan kelembapan tinggi.
Bagaimana dengan Rice Cooker?
Rice cooker memang menjaga nasi tetap hangat, tetapi tidak semua rice cooker memiliki sistem pemanasan merata atau mampu menjaga suhu tetap di atas 60°C.
Jika suhu turun di bawah ambang tersebut, potensi tumbuhnya bakteri pun meningkat.
"Mode 'warm' pada rice cooker tidak selalu aman jika digunakan lebih dari 4 hingga 6 jam, apalagi jika sudah terjadi kontaminasi silang dari sendok nasi atau uap air yang menetes kembali ke dalam nasi," jelas Dr. Michael Doyle, pakar keamanan pangan dari University of Georgia, AS.
Tanda-Tanda Nasi Sudah Tidak Layak Konsumsi
Beberapa ciri nasi yang mulai tidak layak dikonsumsi:
Berbau asam atau tengik
Tekstur menjadi terlalu keras atau terlalu lembek
Muncul bercak-bercak putih kehijauan (tanda jamur)
Rasa agak pahit atau aneh
Rekomendasi Aman
Agar tetap aman, berikut saran dari para ahli:
Konsumsi nasi dalam waktu maksimal 4–6 jam setelah matang jika disimpan dalam rice cooker.
Jika ingin menyimpan lebih lama, segera pindahkan ke wadah kedap udara dan simpan dalam kulkas.
Jangan gunakan sendok nasi yang kotor atau basah karena bisa mempercepat pertumbuhan bakteri.
Panaskan ulang dengan suhu minimal 75°C sebelum dikonsumsi kembali.
Nasi dalam rice cooker lebih dari 6 jam bukan serta-merta menjadi racun, tapi jika tidak dijaga kebersihannya atau berada dalam suhu yang tidak aman, potensi berkembangnya bakteri dan produksi toksin tetap ada. Maka, kehati-hatian tetap penting.
Seperti kata Prof. Collignon: "Tidak ada makanan yang benar-benar aman jika dibiarkan terlalu lama pada suhu tidak tepat, termasuk nasi."
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]