WahanaNews.co | Ketika otot-otot sedang kaku atau tegang, menggerakkan leher pun kadang terasa sakit.
Ketika dibiarkan saja, leher yang kaku akan mengganggu kegiatan sehari-hari dan membuat tidur jadi tidak nyenyak.
Baca Juga:
Hendak Bunuh Diri Diduga Akibat Depresi di Sekolah: Ibu Korban Masih Khawatir
Kondisi ini umum terjadi dan biasanya bisa hilang dengan sendirinya, meskipun terkadang perlu penanganan secara medis sebelum bertambah parah.
Ketahui gejala dan penyebab leher kaku berikut agar bisa menemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Gejala leher kaku
Baca Juga:
Staf Kelurahan Terlapor Pelaku Pemerkosaan Anak di Tangsel Mundur Sejak 2021
Gejala leher kaku yang dirasakan akan berbeda-beda pada setiap orang.
Cleveland Clinic dan WebMD menyebutkan bahwa ada beberapa gejala umum yang muncul, seperti:
Muncul rasa nyeri yang tidak kunjung hilang.
Muncul rasa sakit seperti ditusuk atau terbakar.
Meningkatnya sensitivitas pada area leher sehingga terasa sakit ketika ditekan dengan lembut.
Sakit pada leher disertai dengan sakit kepala dan rasa kebas atau kram pada salah satu atau kedua lengan.
Meningkatnya ketegangan pada otot leher.
Ketidakmampuan atau berkurangnya kemampuan untuk menggerakkan kepala.
Sakit yang terasa semakin parah ketika kepala dalam posisi yang sama dalam jangka waktu yang lama.
Sakit kepala yang tidak kunjung hilang.
Penyebab leher kaku
WebMD menyebutkan bahwa leher kaku diakibatkan oleh ketegangan otot yang berimbas pada ligamen.
Biasanya penyebabnya hanyalah salah postur ketika melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk ketika duduk, tidur, atau mengangkat sesuatu.
Namun, ada beberapa penyakit yang menyebabkan leher kaku sehingga membutuhkan bantuan secara medis.
Healthline menyebutkan beberapa penyebab umum leher kaku, seperti:
Postur tubuh yang salah.
Stres, atau tekanan pada otot.
Ketegangan otot.
Osteoarthritis atau peradangan kronis pada sendi.
Fibromyalgia atau nyeri pada otot dan tulang.
Saraf terjepit.
Degenerasi disc atau piringan sendi.
Cedera lecutan akibat bergerak secara tiba-tiba.
Cedera saraf tulang belakang.
Gegar otak.
Level stres yang tinggi.
Kecemasan.
Depresi.
Selain itu, ada juga beberapa kondisi medis yang menyebabkan leher kaku, seperti:
Meningitis.
Radang amandel.
Demam atau flu.
Virus Epstein-Barr atau mononukleosis.
Kondisi tiroid, termasuk peradangan pada kelenjar tiroid.
Penyakit jantung atau serangan jantung. [rna]