WAHANANEWS.CO, Jakarta - Memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau yang dikenal sebagai musim pancaroba, kondisi cuaca yang tidak menentu berdampak langsung pada kesehatan masyarakat.
Perubahan suhu yang cukup ekstrem, dari panas terik menuju udara lembap dan dingin, menyebabkan banyak orang mengalami penurunan daya tahan tubuh.
Baca Juga:
Pancaroba Belum Usai, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengancam Sejumlah Wilayah Pekan Ini
Akibatnya, kasus flu atau influenza kembali meningkat di berbagai daerah.
Dalam beberapa minggu terakhir, flu menjadi salah satu keluhan kesehatan yang paling sering dijumpai di fasilitas layanan kesehatan.
Gejala umum yang dialami antara lain demam, batuk, pilek, serta nyeri tenggorokan yang terkadang disertai badan pegal dan kelelahan.
Baca Juga:
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem dan Bibit Siklon di Masa Pancaroba
Menurut dr. Pompini Agustina Sitompul, Spesialis Paru dari RSPI Sulianti Saroso, peningkatan kasus flu kali ini cukup signifikan.
“Yang paling banyak adalah influenza tipe A dan B,” ujarnya dalam podcast Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Pompini menjelaskan, influenza tipe A umumnya muncul dalam bentuk subtipe H1N1 dan H3N2, yang dikenal mudah menular antarindividu.